
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung resmi melanjutkan kerja sama strategis yang berfokus pada pemetaan dan perlindungan kawasan pertanian pangan. Sebagai langkah awal dari implementasi kerja sama tersebut, telah dilaksanakan pertemuan Paparan Pendahuluan pada Senin (19/5) di Fakultas Geografi UGM. Pertemuan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Geografi, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., bersama dengan perwakilan Fakultas Geografi oleh Dr. Nur Mohammad Farda, S.Si., M.Cs., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Tim dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
Dalam sesi pemaparan teknis, Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., menyampaikan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk menghasilkan peta Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) yang akurat dan sesuai ketentuan teknis, baik dari segi mutu, guna, waktu, maupun biaya. Ia menekankan pentingnya perbaikan geometri peta LP2B karena adanya beberapa ketidaksesuaian antara kondisi peta dan kenyataan di lapangan, seperti ketidakjelasan batas lahan, pergeseran terhadap batas fisik, serta ketidaksesuaian dengan data bidang tanah.
Aulia Nur Umiyati, S.Hut., M.Eng., selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana dari DKPPP Temanggung menambahkan bahwa keberadaan peta yang detail sangat krusial, khususnya dalam penyusunan Peraturan Daerah (Perda) tentang KP2B. Menurutnya, peta hasil kegiatan ini harus dilengkapi atribut spasial yang dapat digunakan untuk perencanaan intervensi kebijakan seperti pemberian insentif kepada petani. Selain itu, ia berharap agar hasil pemetaan ini dapat diakses secara publik melalui sistem informasi untuk mendukung keterbukaan informasi dan efisiensi proses perizinan.
Secara teknis, kegiatan yang direncanakan akan berlangsung selama Mei hingga Agustus Tahun 2025 ini mencakup redelineasi lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B dan LCP2B), pengisian atribut spasial dan tabular, penyusunan basis data geospasial (geodatabase) terintegrasi dengan RTRW dan RDTR, serta penerbitan album peta skala 1:5.000. Tim ahli dari Fakultas Geografi yang terdiri atas ahli kartografi, penginderaan jauh, dan sistem informasi geografis (SIG), akan memimpin proses pelaksanaan untuk memastikan luaran dari kegiatan ini dapat dipertanggungjawabkan.