Badan Pengelola Geopark Jogja melaksanakan penjajakan kerja sama dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (15/4). Kegiatan tersebut bertujuan mendiskusikan peluang kerja sama sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung pembangunan wilayah berbasis potensi alam dan budaya. Diskusi awal antara kedua pihak membahas integrasi kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan program pengembangan Geopark Jogja yang dirancang untuk dilaksanakan selama periode tahun 2025–2032.
SDG 15: Menjaga Ekosistem Darat
Gumuk Pasir Parangtritis merupakan fenomena alam yang terbilang unik dan langka karena asal proses terbentuknya berasal dari material erupsi Gunung Merapi menjadi material penyusun utama yang kemudian mengalir di sungai di DIY lalu bermuara di Samudra Hindia, tertiup angin dan mengendap di pesisir. Gumuk Pasir Parangtritis masuk kedalam kawasan pengelolaan oleh Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) yang merupakan bagian dari Badan Informasi Geospasial (BIG).
Pada Senin (15/03), PGSP melakukan kegiatan rutin tahunan berupa pemotretan foto udara menggunakan pesawat UAV tipe Fixed-wing/pesawat tanpa awak dan pengukuran Ground Control Point (GCP) dengan tujuan mendapatkan data foto udara untuk menghasilkan Data Geospasial yang kemudian diolah untuk analisis perubahan kondisi gumuk pasir sebagai dasar dalam membuat penentuan kebijakan pengelolaan kawasan tersebut kedepannya.