Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung resmi melanjutkan kerja sama strategis yang berfokus pada pemetaan dan perlindungan kawasan pertanian pangan. Sebagai langkah awal dari implementasi kerja sama tersebut, telah dilaksanakan pertemuan Paparan Pendahuluan pada Senin (19/5) di Fakultas Geografi UGM. Pertemuan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Geografi, Prof. Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D., bersama dengan perwakilan Fakultas Geografi oleh Dr. Nur Mohammad Farda, S.Si., M.Cs., dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc., selaku Ketua Tim dari kegiatan yang akan dilaksanakan.
SDG 15: Menjaga Ekosistem Darat
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung tentang Pemetaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Kabupaten Temanggung Tahun 2025. Kerja sama diawali dengan diskusi dan penjelasan pekerjaan yang telah berlangsung di Fakultas Geografi pada Rabu (30/4).
Dari pihak Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, hadir Aulia Nur Umiyati, S.Hut., M.Eng., selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana bersama dengan tim. Sementara itu, Fakultas Geografi UGM diwakili oleh Dr. Bowo Susilo, S.Si., M.T., yang memiliki keahlian dalam bidang pemetaan.
Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Banggai bersama Fakultas Gografi Universitas Gadjah Mada (UGM) telah melakukan diskusi di Fakultas Geografi pada Jumat (25/4). Kegiatan ini berjudul Kajian Identifikasi Potensi Sumber Daya Air di Wilayah Sentra Pangan Kabupaten Banggai, bertujuan menginventarisasi dan mengidentifikasi informasi sumber daya air di wilayah sentra pangan. Hasil kajian tersebut selanjutnya akan disusun dalam sebuah dokumen kajian komprehensif. Dokumen ini diharapkan menjadi dasar pengelolaan dan pengembangan wilayah berbasis sumber daya air yang berkelanjutan. Adapun pelaksanaan kegiatan ini direncanakan berlangsung dari April hingga Desember 2025.
Badan Pengelola Geopark Jogja melaksanakan penjajakan kerja sama dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Selasa (15/4). Kegiatan tersebut bertujuan mendiskusikan peluang kerja sama sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung pembangunan wilayah berbasis potensi alam dan budaya. Diskusi awal antara kedua pihak membahas integrasi kegiatan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan program pengembangan Geopark Jogja yang dirancang untuk dilaksanakan selama periode tahun 2025–2032.
Fakultas Geografi UGM sebagai salah satu Implementing Partner (IP) program FOLU Net Sink 2030 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyelenggarakan workshop dengan judul “Penyamaan Persepsi Ecosystem-based Approach (EbA) dan Nature-based Solutions (NbS) Program FOLU Net Sink 2030 untuk Penguatan Kapasitas SDM Lintas Sektor”. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 13 – 14 Juni 2024 bertempat di Artotel, Yogyakarta.
Acara workshop pada hari pertama dibuka dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc.. Kemudian, acara dilanjutkan dengan paparan materi terkait FOLU Net Sink oleh Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si. pada sesi pertama dan materi terkait EbA dan NbS oleh Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, M.T., M.Sc. pada sesi berikutnya. Pada sesi ketiga dan keempat, masing-masing tim Work Package (WP) ditugaskan untuk memberikan detail informasi keterkaitan antara kegiatan yang akan dilakukan dengan pilar dan kebijakan FOLU Net Sink yang kemudian dituangkan dalam dokumen powerpoint untuk dipresentasikan pada hari kedua.
Gumuk Pasir Parangtritis merupakan fenomena alam yang terbilang unik dan langka karena asal proses terbentuknya berasal dari material erupsi Gunung Merapi menjadi material penyusun utama yang kemudian mengalir di sungai di DIY lalu bermuara di Samudra Hindia, tertiup angin dan mengendap di pesisir. Gumuk Pasir Parangtritis masuk kedalam kawasan pengelolaan oleh Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) yang merupakan bagian dari Badan Informasi Geospasial (BIG).
Pada Senin (15/03), PGSP melakukan kegiatan rutin tahunan berupa pemotretan foto udara menggunakan pesawat UAV tipe Fixed-wing/pesawat tanpa awak dan pengukuran Ground Control Point (GCP) dengan tujuan mendapatkan data foto udara untuk menghasilkan Data Geospasial yang kemudian diolah untuk analisis perubahan kondisi gumuk pasir sebagai dasar dalam membuat penentuan kebijakan pengelolaan kawasan tersebut kedepannya.