• UGM
  • Geografi UGM
  • IT Center
  • Etalase Kerja Sama Dalam Negeri
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Geografi
Unit Kerja Sama Dalam Negeri
  • Tentang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Susunan Anggota
  • Etalase Kerja Sama
    • Etalase Riset dan Kerja Sama
    • Executive Training
    • Informasi Kerja Sama
      • Mitra Kerja Sama
      • Panduan Kerja Sama (SOP)
      • Laporan Kerja Sama
      • Agenda
  • Peta Kerja Sama
  • Kontak
  • Beranda
  • Produk
  • Studi Pengerasan Tanah Untuk Well Pad Dan Jalan Akses Ke Well Pad Tahun 2022

Studi Pengerasan Tanah Untuk Well Pad Dan Jalan Akses Ke Well Pad Tahun 2022

  • 31 Juli 2023, 14.58
  • Oleh: dikiakhyar
  • 0

Mitra: Pertamina Hulu Rokan
PIC: Dr. Eng. Guruh Samodra, S.Si., M.Sc.

Kategori: Lingkungan Tag: 2022
  • Deskripsi

Deskripsi

Kondisi tanah yang rusak dan berlumpur di area well pad dapat menghambat proses konstruksi dan operasi pengeboran. Stabilisasi tanah berupa pengerasan tanah permukaan diharapkan dapat memperbaiki kondisi well pad sehingga operasi pengeboran dapat berjalan dengan optimal. Salah satu metode inovatif dalam pengerasan tanah adalah dengan mencampurkan tanah existing dengan bahan aditif yang ramah lingkungan. DIFA SOIL STABILIZER® (DIFA) merupakan salah satu bahan aditif yang dapat digunakan untuk memadatkan dan menstabilkan tanah secara fisik–kimia yang berupa material serbuk halus terdiri dari komposisi mineral anorganik. DIFA bereaksi dengan tanah dan dicampur semen menghasilkan reaksi hidrasi yang kompleks, mengikat partikel tanah menjadi kerangka yang kuat dan membuat suatu lapisan stabil yang kuat. Aplikasi DIFA dilakukan pada tanah urugan sedalam 40 cm dari permukaan tanah urugan yang terbagi menjadi 2 yaitu top layer (20 cm dari permukaan) dan subgrade (20 cm dari dasar top layer). Lapisan top layer terdiri dari campuran semen 14% dan DIFA 0,9%. Lapisan subgrade terdiri dari campuran semen 4,5% dan DIFA 0,7%.

Secara umum pengerasan tanah menggunakan DIFA di tujuh lokasi dapat berjalan dengan baik terutama di area Minas dan Petani. Sebagian kecil kerusakan terjadi di permukaan tanah terutama di lokasi HO area yaitu Lokasi 6M-16-B dan 4I-0312-B. Pada proses stabilisasi, zat aditif DIFA yang mengandung ion akan menjadi larutan setelah dicampur air dan semen. Ion tersebut akan membantu proses hidrasi saat larutan DIFA dicampur dengan tanah dan semen. Secara normal hal ini yang akan mengakibatkan terbentuknya tanah yang keras.

Produk Terkait

  • Speleological Research Expedition

    Baca selengkapnya
  • Upgrade Sistem Informasi Manajemen Data dan Informasi Daerah Aliran Sungai (SIPDAS) Versi 2.0

    Baca selengkapnya
  • Kajian Inventarisasi Sumber Daya Air dan Analisa Neraca Air Kabupaten Kediri

    Baca selengkapnya
  • Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daera (RPJMD) Kab. Tojo Una-Una

    Baca selengkapnya

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

UNIT KERJA SAMA DALAM NEGERI
Unit Kerja Sama Dalam Negeri, KLMB Lt. 5, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  ukdn.geo@ugm.ac.id
cc: geografi@ugm.ac.id
  (0274) 6492340
  (0274) 589595

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju