Mitra: PT Solusi Bangun Andalas
PIC: Prof. Dr. Eko Haryono, M.Si.
Deskripsi
Kegiatan pabrik semen maupun pertambangan semen akan membutuhkan air dalam kegiatan operasionalnya. Pemenuhan kebutuhan air untuk kegiatan ini sangat penting agar tidak sampai mengganggu pemenuhan kebutuhan air penduduk dengan segala aktivitasnya yang berada di wilayah kajian maupun area tambang. Untuk itu perlu diketahui potensi sumberdaya air dan kebutuhan air baik domestik, pertanian, perindustrian, perikanan yang berada di lingkungan sekitar kegiatan.
Potensi sumberdaya air dapat diketahui secara meteorologis (berupa potensi hujan), air permukaan (berupa potensi sungai,waduk) dan airtanah (berupa potensi akuifer dan mataair). Potensi sumberdaya air tersebut dapat berubah-ubah tergantung dari karakteristik fisiografi dan perubahan iklim. Perbedaan karakteristik fisiografi di suatu tempat akan mempengaruhi keseluruhan aspek fisik termasuk di dalamnya potensi air beserta kualitasnya. Respon yang diterima oleh tiap bentukan fisiografi akan berbeda bergantung pada proses-proses yang bekerja di dalamnya. Atas dasar kecenderungan itu, pendekatan fisiografis dapat dijadikan acuan dalam analisis potensi air yang ada dalam sebuah kawasan. lklim menentukan besaran input dari sumberdaya air hujan yang berpengaruh terhadap air permukaan maupun airtanah. Oleh karenanya, pemantauan hujan perlu dilakukan guna mengetahui potensi air secara meteorologis.
Guna mendukung pendataan potensi sumberdaya air dan kebutuhan air bagi kegiatan pabrik dan tambang dibutuhkan pembuatan neraca air. Dalam neraca air telah digambarkan perencanaan secara detail dalam menjelaskan nilai surplus maupun defisit antara ketersediaan dan kebutuhan air. Saat ini, penentuan neraca airdapat disajikan secara spasial dengan teknologi GIS, sehingga dapat disajikan tautan spasial maupun temporal cara pemenuhan kebutuhan air. Dalam neraca air spasial ini pula dapat disajikan beberapa alternatif perubahan ketersediaan dan kebutuhan air yang terpengaruhi oleh perubahan iklim maupun kondisi sosial- ekonomi masyarakat.
Kegiatan IUP sering berbatasan dengan kawasan karst. Kawasan karst merupakan salah satu kawasan karst di Indonesia yang memiliki keanekaragaman morfologi permukaan yang tinggi. Selain itu, di bawah permukaan terbentuk gua-gua dan memiliki nilai penting tinggi baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.
Survei morfologi karst bertujuan untuk mendapatkan informasi variasi morfologi mayor dan minor yang menjadi indikator perkembangan kawasan karst. lnformasi morfologi, selanjutnya dapat digunakan untuk rekonstruksi perkembangan kawasan karst. Keragaman morfologi yang menjadi indikator perkembangan kawasan karst di permukaan dapat dijadikan salah satu dasar ilmiah untuk membatasi kawasankarst dan non-karst.