• UGM
  • Geografi UGM
  • IT Center
  • Etalase Kerja Sama Dalam Negeri
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Geografi
Unit Kerja Sama Dalam Negeri
  • Tentang
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Susunan Anggota
  • Etalase Kerja Sama
    • Etalase Riset dan Kerja Sama
    • Executive Training
    • Informasi Kerja Sama
      • Mitra Kerja Sama
      • Panduan Kerja Sama (SOP)
      • Laporan Kerja Sama
      • Agenda
  • Peta Kerja Sama
  • Kontak
  • Beranda
  • Produk
  • Penyusunan Masterplan Smart City Kabupaten Empat Lawang

Penyusunan Masterplan Smart City Kabupaten Empat Lawang

  • 12 Januari 2022, 13.40
  • Oleh: dikiakhyar
  • 0

Mitra: Kominfo Kabupaten Empat Lawang
PIC: Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T.

Kategori: Tata Ruang
  • Deskripsi

Deskripsi

Kabupaten  Empat  menjadi pintu  gerbang  bagi  arus  transportasi  di  Pulau  Sumatera bagian selatan. Daerah ini menjadi penghubung  antara Palembang  dan Kota Bengkulu  yang menjadi pusat kegiatan wilayah di Provinsi Sumatera Selatan. Kondisi geografis ini menjadi salah satu peluang  dalam mengembangkan  suatu wilayah. Sektor primer menjadi  salah satu komoditas  yang dikembangkan  dan telah memberikan  kontribusi  besar bagi perekonomian daerah (sebesar 32,7% pada PRDB). Kopi menjadi komoditas denganjumlah produksi paling tinggi  selain  karet,  kelapa   sawit,  kelapa  dan  kakao.  Pada  Tahun  2019,  produksi   kopi mencapai   53.592  ton.  Selain  itu  kondisi   sumber  daya  alam  yang  dimanfaatkan   untuk pertanian dan perkebunan,  sektor pariwisata juga menjadi salah satu potensi yang seharusnya dapat dikembangkan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Empat Lawang Tahun 2021, terdapat 39 objek  wisata  alam  dan  18  objek  wisata  budaya  yang  tersebar  di seluruh  kecamatan  di Kabupaten   Empat  Lawang.  Kombinasi   antara   objek  daya  tarik  wisata   dengan   atraksi keindahan  alam sebagai supply tourism dengan posisi  strategis  sekaligus jalur  transportasi penghubung  pusat-pusat wilayah  seharusnya  dapat  memberikan  dampak  yang  besar  bagi daerah.  Namun,  potensi   ini  masih  belum  dapat  dikelola  dengan  baik  sehingga  belum memberikan  dampak yang besar bagi masyarakat  dan perekonomian  daerah.

Smart City merupakan salah satu konsep yang telah banyak digunakan untuk mengelola sebuah entitas lokal baik kabupaten, kota, wilayah, atau negara kecil yang mengambil pendekatan holistik untuk menggunakan teknologi informasi real-time yang mendorong pembangunan  ekonomi berkelanjutan (Smart Nation  Programme  Office, 2016). Smart City menurut  Yigitcanlar  dkk.  (2019)  didefinisikan  sebagai  kota  yang  meningkatkan pembangunan    infrastruktur,   sosial,   dan   infrastruktur  komunikasi   modem   (TIK)   guna mendorong  pertumbuhan  berkelanjutan  dan kualitas hidup yang tinggi, dengan pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana. Pengertian  ini sejalan dengan pengertian  smart city yang diungkapkan  oleh Rachmawati  (2019) dan Rachmawati  dkk. (2020) bahwa dewasa ini Smart City dapat  menjadi  sebuah  konsep  yang  bertujuan  untuk  mencapai  pengelolaan  kota  dan lingkungan  yang  lebih  baik  melalui  teknologi  yang  cerdas.  Konsep  ini  mengedepankan inovasi, efektivitas dan efisiensi dalam manajemen wilayah menggunakan teknologi. Konsep Smart City menuntut sebuah daerah untuk memiliki kemampuan belajar dan berinovasi tinggi yang dibangun dari kreativitas penduduk, lembaga dan didukung dengan infrastruktur  digital untuk kornunikasi dan rnanajernen pengetahuan  (Kornninos, 2002; Gifingger dkk., 2007). Kornbinasi antara inovasi dan teknologi telah rnarnpu rnernberikan darnpak yang besar pada pengelolaan  surnber daya dan pelayanan rnasyarakat di berbagai kota di berbagai negara. Melalui  konsep Smart City, monitoring dan integrasi berbagai sektor dapat rnengoptirnalkan surnber daya sebuah daerah dengan lebih baik, rnerencanakan kegiatan perneliharaan preventifnya, dan rnernantau aspek kearnanan sekaligus rnernaksirnalkan pelayanan kepada warganya (Hall, 2000).

Berbagai  kondisi  ekstemal  yang  saat  ini  berkernbang  seperti politik,  legal,  sosial, ekonorni, lingkungan dan transformasi digital telah rnengarahkan pada pengelolaan daerah dengan konsep kota atau kabupaten  cerdas (Smart City). Melalui penyusunan  Masterplan Smart City Ernpat Lawang, diharapkan juga dapat rneningkatkan kinerja pelayanan publik Pernerintah Daerah Kabupaten Ernpat Lawang, rnenggunakan teknologi, infrastruktur dan literasi rnasyarakat, diharapkan pernbangunan dapat berjalan dengan baik serta rnernberikan darnpak pada pernerataan, kesejahteraan dan kernakrnuran bagi rnasyarakat seternpat.

Produk Terkait

  • Kajian Perlindungan Kawasan Karst di Kecamatan Dander, Bubulan dan Temayang Kabupaten Bojonegoro

    Baca selengkapnya
  • Penyusunan Kajian Pemanfaatan Ruang Kawasan Sempadan Pantai DIY, Mulai Dari Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul Sampai Kabupaten Gunungkidul Sebagai Dasar Penyusunan Rapergub Pemanfaatan Ruang Pada Sempadan Pantai DIY

    Baca selengkapnya
  • Kajian Pengaturan Ruang Atas Bumi

    Baca selengkapnya
  • Penyusunan Pengawasan Pemanfaatan Ruang Kota Yogyakarta (Khusus Tanah Kasultanan dan Kadipaten)

    Baca selengkapnya

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

UNIT KERJA SAMA DALAM NEGERI
Unit Kerja Sama Dalam Negeri, KLMB Lt. 5, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
  ukdn.geo@ugm.ac.id
cc: geografi@ugm.ac.id
  (0274) 6492340
  (0274) 589595

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju