Mitra: BAPPELITBANGDA Kab. Tojo Una-Una
PIC: Erlis Saputra, M.Si.
Deskripsi
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di daerah memerlukan hasil analisis yang sistematik, menyeluruh dan selaras dengan visi serta misi suatu daerah. Selain itu tentunya diperlukan suatu rekomendasi yang dapat menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan dalam suatu wilayah. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan salah satu instrumen yang mampu memberikan rekomendasi dengan fokus utama mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup. Berkaitan dengan itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Tojo Una-Una melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) menyelenggarakan kajian lingkungan hidup strategis RPJMD yang bekerjasama dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Kegiatan KLHS RPJMD Kabupaten Tojo Una Una Tahun 2021 – 2025 ini diharapkan akan terwujud pembangunan di Kabupaten Tojo Una Una yang sejahtera, dengan mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan serta keberlangsungan lingkungan hidup. Kajian ini juga diharapkan dapat memperkuat substansi perencanaan daerah, sehingga lebih terarah, tepat sasaran, dan selaras dengan pembangunan nasional. Pencapaian Indikator TPB di Kabupaten Tojo Una Una sebanyak total 220 indikator TPB yang menjadi kewenangan kabupaten Pemerintah Kabupaten Tojo Una Una telah melaksanakan 23 indikator dalam RPJMD karena beberapa indikator secara geografis tidak terdapat di wilayah Kabupaten Tojo Una Una.
Pencapaian 23 indikator TPB terdiri atas 9 indikator (4,1%) sudah tercapai dan 14 indikator (6,4%) belum tercapai. Serta terdapat 108 indikator TPB (49,1%) yang tidak/belum ada data dan 6 indikator TPB (2,7%) yang tidak sesuai dengan kewenangan daerah. Penyusunan isu strategis menggunakan pertimbangan hasil rumusan skenario dan masukan saran yang disepakati dari kegiatan uji publik 1. Adapun Isu strategis dalam KLHS RPJMD Kabupaten Tojo Una Una adalah sebagai berikut 1) Tingkat pendidikan rendah, 2)Banyak kasus gizi buruk dan stunting, 3) Tingkat kesehatan rendah, 4) Rawa pangan, 5) Kemiskinan yang tinggi, 6) Produksi pertanian belum optimal, 7) Iklim investasi dan penanaman modal belum kondusif, 8) Pengelolaan pariwisata belum optimal, 9) Tingkat pengangguran tinggi, 10) Infrastruktur dan konektivitas wilayah rendah, 11) Daerah tertinggal, 12) Tingkat alih fungsi lahan tinggi, 13) Degradasi lingkungan tinggi, 14) Pengelolaan sampah belum maksimal, 15) Rawan bencana, 16) Air bersih dan sanitasi lingkungan terbatas, 17) Kualitas pelayanan publik belum maksimal, 18) Rawan konflik sosial. Rekomendasi berupa program disusun untuk setiap indikator TPB tercapai maupun belum tercapai di Kabupaten Tojo Una Una yang memiliki keterkaitan dengan isu strategis. Dasar dari penyusunan program sebagai rekomendasi diantaranya berdasarkan Permendagri 90 Tahun 2019, kajian ilmiah, usulan masyarakat (melalui uji publik 2), program non pemerintah yang sudah berjalan, serta hasil proyeksi indikator TPB yang sudah dilakukan.
Rekomendasi bagi indikator TPB yang tidak memiliki data adalah dengan ditambahkan penyediaan datanya untuk mengukur ketercapaian pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Tojo Una Una. Indikator TPB tersebut juga mewakili isu strategis di Kabupaten Tojo Una Una diantaranya tentang isu tingkat pendidikan rendah, banyak kasus gizi buruk dan stunting, tingkat kesehatan rendah, rawan pangan, kemiskinan yang tinggi, daerah tertinggal dan lain-lain. Harapannya dengan merekomendasikan indikator TPB ini untuk disediakan datanya di masa yang akan datang dapat membantu ketercapaian penyelesaian isu-isu strategis di Kabupaten Tojo Una Una.