Mitra: WWF Indonesia
PIC: Dr.Sc. Sanjiwana Arjasakusuma, S.Si., M.GIS.
Deskripsi
Dunia sedang menghadapi tantangan iklim yang menjadi permasalahan serius bagi kita semua. Sebagian besar tantangan tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas manusia, seperti industrialisasi tak terkendali, urbanisasi tanpa perencanaan yang matang, pengeboran tak terkontrol, penangkapan ikan berlebih, penggundulan hutan, penambangan terbuka dan aktivitas lainnya. Maka dari itu, manusia dihadapkan pada sebuah pilihan, yakni melanjutkan langkah yang tidak berkelanjutan atau berhenti dan mulai merenungkan. Berhenti dan belajar dari alam. Alam sangat berperan penting dalam segala perubahan serta permasalahan yang terjadi dibumi dengan menawarkan banyak solusi untuk mengurangi dampak bencana dan iklim. Terkhusus, krisis iklim yang tengah terjadi di seluruh dunia. ‘Solusi Berbasis Alam’ (NbS) adalah bagian penting untuk membangun ketangguhan rumah tangga dan masyarakat terhadap kejadian bencana yang terus meningkat di seluruh dunia.
Solusi berbasis alam (Nature-based Solutions) adalah istilah umum yang meliputi serangkaian pendekatan berbasis ekosistem untuk mengatasi berbagai tantangan sosial. Melalui kongres konservasi dunia pada tahun 2016, anggota IUCN mengadopsi resolusi (WCCC-2016-Res-069-EN) yang untuk pertama kalinya, mendefinisikan pemanfaatan alam untuk memberikan manfaat simultan bagi keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat. Menurut resolusi tersebut, Solusi Berbasis Alam (NbS) adalah “tindakan untuk melindungi, mengelola secara berkelanjutan, dan memulihkan ekosistem alami atau ekosistem yang dimodifikasi untuk mengatasi tantangan masyarakat secara efektif dan adaptif, sekaligus memberikan manfaat bagi kesejahteraan manusia dan keanekaragaman hayati”. Definisi ini diambil dari publikasi IUCN yang menguraikan kerangka NbS (Cohen- Sacham, 2016).
Inti pendekatan solusi berbasis alam berupa gagasan bahwa hidup harus selaras dengan alam bukan bertentangan dengannya. Lebih tepatnya, pendekatan ini memiliki arti untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur, menangani perubahan iklim dengan strategi adaptasi dan mitigasi. Menjaga planet kita secara berkelanjutan melalui mitigasi perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan. Salah satu tujuan utama Solusi Berbasis Alam adalah mengatasi tantangan yang muncul dari kejadian bahaya, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Kejadian tersebut dapat membahayakan, tetapi tidak selalu berkembang menjadi peristiwa yang biasanya disebut bencana. Istilah (bencana) ini cenderung digunakan untuk menyebut kejadian bahaya yang berdampak pada manusia atau mata pencaharian dan aset mereka. Sejauh mana masyarakat (mampu) mempersiapkan diri dan menanggapi kejadian bahaya menunjukkan ukuran ketangguhan mereka.
Sebagai contoh, Solusi Berbasis Alam dapat menghadirkan banyak peluang untuk memperoleh kesehatan yang lebih baik. Misalnya, terbukti bahwa menanam vegetasi di daerah perkotaan dapat memperkuat sistem kekebalan dan meningkatkan kesehatan mental. Contoh lainnya, pengelolaan ekosistem yang lebih baik dapat mencegah munculnya patogen seperti COVID-19. Solusi berbasis alamuntuk mengatasi tantangan yang muncul dari kejadian bahaya telah diterapkan pada beberapa negara. Sri Langka menerapkan solusi berbasis alam dengan melibatkan dukungan masyarakat dalam penanaman pohon di lereng curam untuk mengurangi risiko tanah longsor dengan memanfaatkan pengetahuan tradisional tentang pengelolaan banjir dan pemanenan air hujan, seperti kolam konservasi, untuk mengurangi terjadinya banjir. Contoh lainnya adalah Great Green Wall di Sahel yang berawal dari proyek penanaman sederet pohon di sepanjang tepi selatan Gurun Sahara untuk mencegah meluasnya desertifikasi dan telah berkembang menjadi prakarsa yang masif yang dipimpin oleh Uni Afrika untuk menciptakan bentang alam yang hijau dan produktif serta mampu mengatasi tantangan yang dihadapi penduduk di Sahel dan Sahara.
Solusi yang dapat membangun ketahanan iklim dengan memberikan peningkatan layanan infrastruktur dan menjaga ekosistem berharga yang menjadi sandaran manusia. Terdapat pengakuan umum dan kesadaran yang semakin besar bahwa Solusi Berbasis Alam (NbS) dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan memastikan penyediaan layanan infrastruktur yang berkelanjutan. Adaptasi Berbasis Ekosistem (Ecosystem-based Adaptation/EbA) adalah pemanfaatan keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem sebagai salah satu strategi adaptasi untuk membantu manusia agar dapat beradaptasi terhadap dampak buruk perubahan iklim. Pendekatan ini dapat dianggap sangat mirip, terkait dalam hal mengatasi bencana jangka pendek hingga jangka panjang, serta dampak perubahan iklim. Keduanya harus diterapkan secara optimal pada skala bentang alam, seperti pada DAS atau pesisir, yang menjadi batas- batas alami.