Mitra: Badan Informasi Geospasial
PIC: Dr. Djati Mardiatno, M.Si.
Deskripsi
Peta Sistem Lahan merupakan IGT sumberdaya alam terintegrasi. Peta ini merupakan peta tematik yang mengintegrasikan informasi karakteristik fisik dan lingkungan. Secara praktis, peta ini memuat beberapa informasi antara lain: morfologi, litologi, tanah, iklim, penggunaan lahan/vegetasi dan hidrologi. Informasi dasar sumber daya alam yang terkandung di dalamnya dapat digunakan untuk mendukung beberapa kegiatan pengelolaan sumberdaya alam dan perencanaan tata ruang.
Pemanfaatan Peta Sistem Lahan Skala 1:50.000 juga dapat dilakukan pada sektor perencanaan tata ruang, dimana selama ini digunakan dalam perencanaan kawasan transmigrasi. Sampai dengan tahun 2019 capaian penyelesaian Peta Sistem Lahan Skala 1:50.000 telah menyelesaikan sebanyak 30 provinsi di Pulau Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali, NTB, dan NTT. Pada tahun anggaran 2022 dilaksanakan Pemetaan Sistem Lahan Skala 1:50.000 di provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Berdasarkan pemetaan sistem lahan yang dihasilkan dapat di manfaatkan untuk tujuan tertentu. Beberapa pemanfaatan sistem lahan yang dapat diaplikasikan diantaranya untuk mengetahui potensi sumberdaya lahan. Segala sesuatu yang ada di dalam alam dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan manusia merupakan potensi sumberdaya. Beberapa contoh sumberdaya alam diantaranya adalah sumber daya hutan, sumber daya lahan, sumber daya air, sumber daya tambang dan mineral. Pemetaan sistem lahan menyediakan informasi yang dapat menggambarkan beberapa potensi lahan seperti potensi hidrologi, potensi sumberdaya tanah, potensi pertambangan, potensi pariwisata.
Pemetaan sistem lahan juga dapat mengetahui kerawanan bencana yang ada pada suatu wilayah. Kerawanan bencana yang dapat terdeteksi melalui sistem lahan ialah bahaya banjir, bahaya longsor, bahaya vulkanik, bahaya kegempaan dan bahaya tsunami serta bahaya kepesisiran lainnya.
Perencanaan dan pengembangan wilayah dapat didekati dengan sistem lahan dimana sistem lahan tertentu akan memiliki karakteristik yang khas. Pemanfaatan sistem lahan ini dapat digunakan dalam pengembangan kota, pengembangan pertanian dan perkebunan, pengembangan wisata, pengembagan pertambangan dan pengembangan area lindung. Namun pemanfaatan sistem lahan untuk kajian tertentu perlu adanya kajian pendukung lainya untuk menghasilkan data yang baik.